UPR Pokdakan Nila Alam Tirta Mulai Berproduksi

UPR yang dikelola oleh anggota Pokdakan Nila Alam Tirta merupakan bentuk perkembangan dari Pokdakan  yang ada di Padukuhan Klayar ... sebenarnya ada 4 UPR yang dipersiapkan namum baru 2 UPR yang sudah berproduksi yaitu UPR Sido Dadi konsentrasi ke pembibitan Lele yang di kelola oleh Bapak Tejo suprapto yang juga Kepala Dukuh di wilayah padukuhan Klayar, yang kedua adalah UPR Eka Mina Konsentrasi ke Pembibitan Lele yang di kelola oleh mas eko .. 2 UPR lagi masih  merintis sarana prasarana pendukung,  untuk Mas Dwi sudah mulai membibitkan Nila yang dikelola secara terpisah walaupun secara umum nila sangat mudah dalam hal pemijahan alami, namun akan berbeda bila ada pemilihan  induk Nila yang sudah cukup umur untuk dipijahkan dan ditempatkan dalam kolam khusus pemijahan.  Selain nila juga sudah memelihara indukan lele walaupun dalam jumlah sedikit.

UPR yang ada diharapkan dapat mendongkrak aktifitas kelompok khususnya dan masyarakat sekitar pada umumnya, setidaknya sebagai media dalam meningkatkan sisi kualitas gizi bagi masyarakat karena dapat dengan mudah mendapat ikan segar dan harga yang terjangkau, disamping itu juga untuk meningkatkatkan kesejahteraan bagi petani ikan yang tergabung dalam kelompok pembudidaya ikan Nila Alam Tirta.

Tidak dipungkiri sejak terbentuk kelompok pada  tahun 2008 sampai sekarang banyak sekali kendala yang dialami sehingga sering juga terjadi kendornya semangat para petani ikan, namun ini merupakan suatu bentuk dari perjuangan dan pengalaman secara ilmiah yang bisa menjadi motifator yang kuat sehingga bagi petani yang bertahan dalam pembudidayaan akan semakin matang dalam sisi pengalaman dan pencarian solusi dalam setiap masalah yang ada, semisal pada saat musim kemarau ikan apa yang cocok dan bertahan ketika musim penghujan  ikan apa yang lebih produktif  ini semua merupakan proses dan menjadi pengalaman langsung yang kadang tidak ada jawaban pasti dari sumber manapun mengingat setiap daerah mempunyai karakteristik masing-masing mulai dari ph air, cuaca dan jenis penyakit ikan serta faktor-faktor x lain  yang kadang disetiap wilayah berbeda penanganannya walaupun di kondisi yang sama.

Pasang surut jumlah anggota itu wajar terjadi dalam tiap tahunnya karena memang ada sebagian anggota kelompok yang memelihara ikan hanya bersifat musiman ini karena terkendala air yang bila dimusim kemarau sumbernya menjadi lebih jauh dan belum ada solusi karena memang belum ada pompa air yang mampu mengangkat air sampai pemukiman penduduk ... ada solusi menggunakan menggunakan pompa ramah lingkungan dan biaya rendah yaitu pompa hidram tapi biaya awal pembuatan dan instalasi belum mampu di kaver oleh kelompok maupun individu.

Ibarat pepatah ada kemauan ada jalan dan pantang menyerah yang dimiliki oleh sebagian anggota sehingga sampai sekarang pokdakan nila alam tirta masih berjalan bahkan berkembang kearah bibit mandiri alias pengembangan UPR.

Selain semangat yang  dimiliki tentunya dukungan dari berbagai pihak masih sangat dibutuhkan baik dari sisi pengembangan teknis maupun dari sisi sarana prasarana yang lebih baik sehingga dapat memaksimalkan hasil para petani ikan.










Read More

Tips Budidaya Lele Organik

Banyak Sekali Blogger yang sharing info lele organik ini, untuk itu ada baiknya Nila Alam Tirta Blog juga menginformasikan alias share info ini, mudah mudahan bisa menambah luasnya pengetahuan bagi pembudidaya Ikan Lele ... 

Tambahan komentar dari Mang Iki di blog sebelah saya tampilkan di dpan sebelum pembahasan supaya bisa terbaca dan di pelajari :
  mang iki mengatakan:
yang saya alami dalam pemeliharaan ikan (mas,nila,lele) dengan tambahan kotoran sapi, memang membantu dalam penyediaan protein khususnya yg berasal dari plankton2 yg hidup dari kotoran tersebut, namun ada beberapa hal yg perlu diperhatikan; pertama tidak semua kotoran sapi dapat diberikan/dimasukan ke kolam ikan, sebab kotoran yg belum matang selain masih berproses (mengandung racun) juga dihawatirkan mengandung patogen yg tentu saja bisa mengakibatkan penyakit pada ikan. kotoran sapi yg baik (sesuai pengalaman) adalah kotoran sapi yg difermentasi dengan bantuan prebiotik/probiotik yg dicampurkan pada saat proses pematangan, jd bukan kotoran sapi asal gebrus lalu tunggu apa hasilnya, salah2 ya itu tadi kotoran sapi mengandung patogen dan masih beracun. dipasaran banyak merk yg bisa dipergunakan untuk pematangan kotoran sapi yg akan diberikan pada ikan, tapi dari sekian merk sy pake produk dari NASA, yg kandungan makro dan mikronya cocok/sesuai, gak kurang juga gak berlebihan. saya mengaplikasikan TON pada kolam dan VITERNA+POC pada pakan tambahannya, sehingga selain memelihara ikan sesuai di alamnya juga mencukupi kebutuhan nutrisinya secara proporsional (gak kurang gak lebih). benih ikan dengan ukuran kurang dari 10 cm rawan sekali terhadap gangguan penyakit, jadi harap berhati-hati saat mengaplikasikan pakan tambahan apapun, walaupun niat untuk memeliharanya secara alami tapi tentu saja harus cukup pengetahuan dan pengalaman, supaya usahanya bisa diandalkan.semoga sedikit membantu


Pembahasannya :
Peluang usaha budidaya ikan lele masih terbuka lebar bagi anda yang berminat menekuninya, banyak yang sudah sukses dalam usaha budidaya ikan lelke, akan tetapi tidak sedikit pula yang gulung tikar karena harga pakan yang mahal.

Tapi ada cara lain untuk budidaya ikan leleyang lebih hemat biaya, yaitu dengan menggunakan “ kotoran Sapi “ sebagai pakan. Cara ini ternyata sangat baik untuk pertumbuhan ikan lele dan rasanya pun lebih gurih daripada ikan lele yang diberi pakan sentrat.
Cara ini sangat populer di daerah Banyuwangi Jawa Timur. Dengan memberi pakan ikan lele secara Organik maka seakan lele hidup di alam bebas, dimana hidupnya dari makan bahan2 organik.
Tentu ini sangat baik jika anda barengi denganternak Sapi. Sebab anda bisa menggunakan kotorannya sebagai pakan ikan lele anda. Namun anda juga bias mencarinya di sekitar anda.
Hasil panen dari Budidaya ikan lele Organik dengan ikan lele non organik sangatlah berbeda. Ikan lele organic hasilnya bisa lebih panjang   20 – 35 cm. Warnanya juga berbeda, ikan lele organic biasanya warnanya agak kemerah-merahan terutama di bagian sirip dan insang. Sedangkan ikan lele non organic warnanya agak kehitam-hitaman.
Keuletan dan kesabaran sangat di butuhkan dalam budidaya ikan lele organic. Sebab akan melalui beberapa proses.
Pertama, adalah penebaran benih lele pada kolam berisi air dan kotoran sapi yang telah dikomposing selama satu bulan. Kotoran sapi tersebut ditempatkan dalam tiga karung goni tertutup. Bila benih berusia dua minggu, kemudian dilakukan seleksi untuk benih yang berukuran 4-5 milimeter.
Benih tersebut dipisahkan di kolam berikutnya selama dua minggu hingga benih berdiameter 10 milimeter. Dua minggu berikutnya, lele diseleksi untuk yang berukuran 20 milimeter. Sejak benih lele berdiameter 10 milimeter itu, kolam yang berisi air dicampur langsung dengan pupuk organik dari kotoran sapi hingga setinggi 20 centimeter.
Dari cara ini, kotoran sapi akan menghasilkan banyak plankton yang menjadi makanan utama lele. Lele organik, baru siap dipanen saat usianya delapan minggu. Keuntungan lainnya, air di dalam kolam lele tidak menghasilkan bau busuk seperti halnya lele non organik. Sehingga ia tak perlu repot mengganti air dalam kolam. “Menghemat biaya dan tenaga “.
Ikan Lele masih menjadi makanan favorit di masyarakat. Namun kebanyakan yang beredar, mengandung residu akibat pemakaian bahan kimia yang tinggi. “Berbeda, kalau organik sudah bebas zat kimia”. Sementara ditilik dari segi gizi, Ikan lele organik tingkat kolestorelnya lebih rendah karena mengandung asam lemak tak jenuh.
Read More

Di Bawah Artikel Terkait Yang Sering Di Baca


visitors globe